BATAM, iNTREN – Ketua RW 03 Perum GMP Batam, Zainudin menjadikan peningkatan keterampilan remaja sebagai fokus utama untuk meningkatkan peluang kerja di wilayahnya. Hal ini terungkap dalam acara reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dari Partai Demokrat, Mesrawati Tampubolon yang berlangsung Senin (14/04/2025) malam.
Dalam pertemuan tersebut, Zainudin menyampaikan pentingnya pelatihan keterampilan bagi para remaja di lingkungannya. Dia berharap dukungan dari Mesrawati untuk memfasilitasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan agar pelatihan dapat berjalan lancar.
“Saya minta dukungan juga dari Bu Mesrawati Tampubolon sebagai anggota Dewan Provinsi Kepri Partai Demokrat untuk dapat membantu sarana dan prasarana yang perlu kita dapatkan untuk kelancaran anak-anak lewat reses malam ini,” ujar Zainudin.
Menanggapi hal tersebut, Mesrawati menyoroti berbagai aspirasi warga yang disampaikan selama reses. Keluhan utama meliputi sulitnya mendapatkan pekerjaan di perusahaan sekitar, meskipun warga memiliki keterampilan. Warga juga mempertanyakan transparansi proses perekrutan dan dugaan adanya praktik “orang dalam”.
Selain masalah tenaga kerja, warga juga menyoroti minimnya kontribusi corporate social responsibility (CSR) perusahaan terhadap masyarakat, terutama terkait dampak polusi debu. Masyarakat mengapresiasi inisiatif RW 03 dalam mengadakan pelatihan keterampilan mandiri, namun mengkritisi kualitas pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) yang dinilai hanya formalitas.
Aspirasi lain yang disampaikan adalah lambatnya pengerjaan batu miring, permintaan kelanjutan pembangunan fasilitas umum (fasum), serta bantuan untuk masjid.
Mesrawati berjanji akan menyampaikan seluruh aspirasi warga kepada pihak-pihak terkait, termasuk Pemerintah Kota Batam dan Komisi IV DPRD Kepri yang membidangi ketenagakerjaan. Dia menekankan pentingnya pemerintah daerah memperhatikan penyerapan tenaga kerja lokal sesuai dengan peraturan daerah yang berlaku.
“Pemerintah daerah, dalam hal ini supaya juga melihat terkait orang-orang di sekelilingnya karena perda (peraturan daerah) kita juga ada berapa persen karyawan yang wajib diterima oleh perusahaan. Jadi mudah-mudahan nanti saya juga bisa berkomunikasi dengan komisi IV terkait tenaga kerja,” kata Mesrawati.
Lebih lanjut, Mesrawati menyoroti permasalahan sertifikasi pelatihan kerja. Dia mengapresiasi pelatihan mandiri yang diinisiasi oleh RW 03 yang dinilai lebih efektif dan menghasilkan lulusan yang siap kerja dibandingkan dengan pelatihan formalitas dari Disnaker.
“Karena juga memang di daerah ini, di RW 03 ini, mereka bikin pelatihan sendiri. Mereka bisa ngelas dengan pelatihan mandiri RW 03. Istilahnya bisa siap pakai. Nah cuma yang jadi persoalan, perusahaan ini bisa enggak menerima tampan sertifikat,” ujarnya.
Dia pun berharap Pemerintah Kota Batam dapat menyelenggarakan pelatihan yang berkualitas dan benar-benar mempersiapkan remaja untuk dunia kerja, bukan hanya sekadar memberikan sertifikat.
“Harapan saya kepada Pemerintah Kota Batam, dalam hal ini Wali Kota Batam bisa untuk mengadakan pelatihan itu yang benar-benar mampu Jangan hanya sebatas untuk mendapatkan sertifikat tapi benar-benar yang bisa disiapkan,” tegasnya.
Selain itu, Mesrawati juga menyoroti lambatnya pengerjaan batu miring dan berjanji akan menindaklanjutinya bersama dengan aspirasi pembangunan fasum dan bantuan untuk masjid.
“Juga ada beberapa hal yang sangat kursial adalah batu miring tadi itu sudah sampai saat ini juga belum dikerjakannya, mudah-mudahan dari pemerintah kota juga bisa melanjutkan itu. Insya Allah nanti data akan kita berikan dan juga pembangunan fasum di sini yang mudah-mudahan bisa terealisasi, dan juga untuk bantuan ke masjid,” katanya.
Dia berharap, melalui reses itu, walaupun tidak sepenuhnya terealisasi, tapi harus ada bukti bahwa pihaknya sudah menyerap aspirasi yang sudah disampaikan oleh masyarakat Tanjung Sengkuang, yang ada di RW 03.
“Mungkin itu yang bisa saya sampaikan. Mohon doanya semoga Kepri baik-baik saja,” ucap Mesrawati.
Reses ini diharapkan menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tanjung Sengkuang, khususnya dalam hal peningkatan keterampilan remaja dan penyerapan tenaga kerja lokal di wilayah Batam. (***)
Reporter: Angga Syahbana
Editor: Guntur Marchista Sunan