Donald Trump Perintahkan Genjot Produksi Batu Bara
Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang ditujukan untuk meningkatkan industri batu bara. (Foto: Dok AP)

Donald Trump Perintahkan Genjot Produksi Batu Bara

WASHINGTON, iNTREN – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mendorong peningkatan produksi batu bara untuk memenuhi kebutuhan listrik negaranya. Dia pun menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan menghidupkan kembali emas hitam, pada Selasa (08/04/2025) waktu setempat.

Trump menggunakan otoritas darurat untuk memperpanjang usia pembangkit listrik tenaga batu bara tua yang semestinya segera dipensiunkan. Dia mengulangi pernyataannya yang pernah disampaikan melalui sambungan video dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos pada Januari lalu.

“Tak ada yang bisa menghancurkan batu bara. Bukan cuaca, bukan bom-tidak ada,” kata Trump.

Trump menyatakan, langkah ini sebagai respon terhadap melonjaknya permintaan listrik di AS yang dipicu oleh pertumbuhan pesat pusat data, kecerdasan buatan, dan kendaraan listrik.

Dalam perintah eksekutifnya, Trump menargetkan untuk menghapus kebijakan diskriminatif terhadap industri batu bara, termasuk mencabut moratorium sewa tambang batu bara di lahan federal dan mempercepat pendanaan proyek-proyek batu bara.

Dia juga menerapkan moratorium terhadap kebijakan pro-lingkungan dari pemerintahan Joe Biden yang dianggap “tidak ilmiah dan tidak realistis” dalam membatasi operasional pembangkit batu bara.

Trump juga memprioritaskan keamanan dan keandalan jaringan listrik, dengan menentang kebijakan yang disebutnya “woke” dan proenergi terbarukan. Selain itu, dia juga memerintahkan Departemen Kehakiman untuk menyelidiki negara bagian yang menerapkan kebijakan “radikal kiri” yang merugikan batu bara.

Tak berhenti sampai di situ, Trump juga mengaktifkan Defense Production Act untuk mempercepat produksi batu bara di dalam negeri.

“Kami akan mempercepat izin tambang, menghapus regulasi tidak perlu, dan mengakhiri bias pemerintah terhadap batu bara,” katanya.

Langkah Trump sangat bertolak belakang dengan pendekatan Presiden Joe Biden yang pada tahun lalu menerapkan aturan lingkungan baru yang mewajibkan pemangkasan besar emisi karbon dari pembangkit listrik berbahan batu bara.

Banyak pakar menyebut kebijakan Biden sebagai pukulan terakhir bagi industri ini yang sebelumnya menyuplai mayoritas listrik di AS, namun kini kian tersingkir oleh energi terbarukan dan gas alam yang lebih murah.

Bulan lalu, Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) di bawah Trump juga mengumumkan rangkaian kebijakan untuk melemahkan atau mencabut berbagai pembatasan polusi, termasuk membatalkan rencana pengurangan jumlah pembangkit batu bara era Biden.

Trump menyatakan, langkah ini bukan hanya soal energi, tetapi juga soal kedaulatan dan pekerjaan rakyat. Dia menyebut kebijakannya sebagai “tailor-made deals”, kebijakan yang disesuaikan, bukan seragam untuk semua. (***)

Editor: Guntur Marchista Sunan

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *