Disambut Hangat, Mentrans Iftitah Temui Warga Rempang
Mentrans, M Iftitah Sulaiman Suryanagara (berdiri pegang mikrofon) saat menggelar dialog dengan warga Rempang, Kota Batam. (Foto: Dok Kementrans)

Disambut Hangat, Mentrans Iftitah Temui Warga Rempang

BATAM, iNTREN – Menteri Transmigrasi (Mentrans), M Iftitah Sulaiman Suryanagara berkunjung ke kawasan Rempang, Kota Batam, pekan lalu. Selain bersilaturahmi dengan warga setempat, kehadirannya juga untuk menyampaikan program pemerintah.

Pada kesempatan itu, dia memastikan bahwa pemerintah tidak memaksakan program transmigrasi lokal kepada warga. Pasalnya program yang digagas dalam rangka percepatan dan pemerataan pembangunan itu bersifat sukarela.

“Berbeda dengan relokasi, program transmigrasi lokal bersifat sukarela. Saya jamin. Jika dilanggar, saya bisa masuk penjara,” tegas Iftitah disambut tepuk tangan ratusan warga kampung Sembalung, Rempang, Kota Batam.

Semula para warga ini hendak menyelenggarakan orasi menolak program transmigrasi lokal. Tapi mereka menerima Iftitah dan rombongan dengan baik, meskipun tetap membentangkan spanduk-spanduk penolakan. Pada saat itu, dia didampingi Wali Kota Batam/Kepala BP Batam Amsakar Ahmad, dan Wakil Wali Kota Batam Li Chandra.

Melihat warga berdiri di pinggir jalan, Iftitah langsung turun dari bus dan menyalami warga satu per satu, termasuk anak-anak yang ikut membawa poster.

Dalam dialognya, Iftitah berkali-kali menekankan komitmen pemerintah untuk menyejahterakan rakyat, serta transmigrasi lokal yang bersifat sukarela.

Warga menyambut baik komitmen pemerintah ini. Mereka mengaku trauma karena janji-janji yang tidak dipenuhi di masa lalu, serta tindakan kekerasan yang sempat dialami sejumlah warga.

“Saya hadir di sini sebagai kewajiban untuk menjelaskan, bukan memaksa. Tapi jika ada yang ingin pindah secara sukarela, saya wajib memfasilitasi,” tegas Iftitah.

Dialog berlangsung terbuka dan hangat. Warga diberi kesempatan untuk bertanya dan mengungkapkan aspirasi masing-masing. Mereka tidak ingin pindah dan meminta agar kampung tua mereka dilegalisasi.

Iftitah mencatat dan dengan sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan warga sesuai dengan batas-batas kewenangannya sebagai Mentrans. “Faktanya sampai saat ini, kita harus akui, ada yang menerima dan ada yang menolak pemindahan,” kata Iftitah mengakhiri dialog.

Usai dialog, Iftitah meninjau dermaga pelabuhan ikan, diiringi warga dan tokoh-tokoh masyarakat, sebelum akhirnya pulang. Spanduk-spanduk penolakan tidak lagi dibentangkan. (***)

Editor: Guntur Marchista Sunan

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *